Kitchen Story

Mie Kuah

Mau pakai topping ayam atau daging, semangkuk mie kuah dengan komponen yang dibikin sendiri satu per satu, akan jauh lebih memuaskan. Bagi saya, tak hanya bikin hangat di perut, tapi juga di hati dan pikiran. 

Bukan kali pertama bikin menu favorit sepanjang masa — mie. Sejak bisa menggiling mie sendiri, ini jadi menu yang tempo-tempo rutin diulang meski bukan artinya seringkali juga ya. Karena dibesarkan di keluarga keturunan Cina, mie memang sudah jadi hidangan yang akrab dengan lidah. Momen keluarga, momen besar, momen jalan-jalan, atau cuma jajan ya biasanya mie. Tepatnya Mie Babi Bangka yang kalau sudah masuk ke kota, diganti bahannya dan diberi judul Mie Ayam Bangka. Namun karena sekarang sudah ga makan babi, diganti dengan mie ikan atau Mie Koba Bangka setiap kali pulang kampung.

Kalau dibolehkan nostalgia, saya jadi ingat dulu itu ada beberapa kedai mie yang jadi langganan. Saya lupa nama-namanya karena dulu itu ga diberi judul di spanduk atau papan. Orang yang hanya tau kedai mie dari nama tukang bikinnya atau lokasinya. Yang teringat di saya ada 3 : Mie depan GBI Sion Sungailiat (puluhan tahun lalu waktu saya masih ke gereja — sekarang mungkin sudah ga jualan), Mie samping Kelenteng / Thaipakkung Sungailiat, Mie Alo (usaha keluarga turun temurun yang salah satu anaknya jadi teman sekelas waktu SMA), Mie Apo (yang salah satu anaknya juga seangkatan dengan saya waktu di SMA. Dulu jualan di samping sekolah Setia Budi Sungailiat lalu pindah ke ruko di Pasar Atas Sungailiat). OMG menuliskan mereka-mereka ini seperti tengah memutar adegan demi adegan yang pernah saya lewati dulu. Oya, untuk mie samping kelenteng itu, saya punya ingatan lebih khusus lagi karena kedainya yang hanya berdinding kayu dan dari jendelanya, saya bisa melihat sedikit tiang dan atap kelenteng. Meja kursinya pun kayu dan ada kipas kangin. Pelanggan duduk tidak di meja sendiri sendiri. Berderet di bangku panjang, dan saling geser-geseran bagi tempat. Di mejanya ada tempat sumpit, sendok, garpu, kecap asin dengan tulisan Cina yang encer sekali, bubuk merica, cabe, kecap asin Cap Gajah atau SS, botol cuka. Meriah, ya.

Yes, cukuplah nostalgianya. Merindukan semangkuk mie Bangka tak mesti membuat saya makan yang ga halal. Mie dengan topping ayam atau daging sapi, lebih dari cukup sebagai obat penawar. Kali ini, saya niat banget karena ga cuma bikin mie dan toppingnya saja seperti sebelum-sebelumnya, tapi juga buat bakso ikan dan pangsit sendiri. Dan ini kali pertama pula, saya bikin toppingnya bukan ayam tapi daging biar makin mirip dengan mie masa kecil saya itu lho. Nah satu demi satu, inilah semangkuk Mie versi saya dengan segala pelengkapnya. 

MIE TELUR

20181123_082027

Bahan :

  • 250 gram terigu cakra
  • 1 sdt garam 
  • 2 butir telur ayam kampung (karena cilik-cilik)
  • air secukupnya (maaf ini ga bisa ngikutin takaran pasti. karena kadang tekstur tepung saat kita pakai dengan orang lain pakai bisa berbeda. Suhu pun. Jadi, awal bikin saya pernah ikutin resep airnya, ternyata kelembekan. Lalu selanjutnya saya memutuskan untuk tambah sedikit demi sedikit sampai saya rasa cukup)
  • alat penggiling mie

Cara Membuat :

  1. Campur tepung dengan garam dan telur. Aduk rata.
  2. Tambahkan air sedikit demi sedikit, sambil diuleni hingga kalis. Kalis di sini maksudnya sampai adonan menyatu. Kalau saya lebih suka agak kering, asal sudah menyatu. Agar  mie jadi kenyal dan tidak lembek.
  3. Bagi adonan menjadi 2-3 bagian kecil, agar lebih mudah saat digiling. 
  4. Mulai giling bertahap satu demi satu bagian dimulai dari nomor 1 hingga nomor 5. Bisa sambil ditaburi dengan terigu saat menggiling.
  5. Sebelum disimpan, taburi sedikit sagu lalu tempatkan dalam wadah tertutup. Simpan dalam kulkas tidak lebih dari 1 minggu. Rebus sebentar sebelum digunakan.

TOPPING DAGING :

Bahan tumisan daging :

  • 500 gram daging giling (bisa menggunakan ayam fillet yang dipotong dadu kecil). takaran daging yang saya pakai agak banyak, karena walau bersisa, bisa dicampur saat membuat tumisan sayur atau capcai di lain hari.
  • 5 siung bawang putih, cincang atau haluskan
  • 3 siung bawang merah, cincang atau haluskan
  • kecap manis secukupnya
  • saus tiram secukupnya
  • garam secukupnya
  • garam, merica, gula secukupnya
  • minyak secukupnya
  • 1 sendok makan tepung sagu atau maizena yang dilarutkan sedikit air (untuk mengentalkan)

Cara Membuat :

  1. Tumis bawang merah dan bawang putih. Masukkan daging. Aduk rata hingga berubah warna.
  2. Bisa tambahkan sedikit air jika ingin membuat daging jadi lebih matang. Didihkan hingga air menyusut dan agak kering.
  3. Tambahkan semua bumbu dan larutan tepung.
  4. Tes rasa. Jika sudah pas, sisihkan. Simpan dalam wadah. Karena saya bikinnya nyicil untuk disantap berapa hari kemudian, biasanya saya simpan dulu dalam kulkas. Saat waktu disajikan, boleh tumis sebentar untuk panaskan.

KUAH

Bahan :

  • tulang ayam, secukupnya
  • kepala dan kulit udang, secukupnya (saat mengupas udang biasanya saya sisihkan dan simpan kepala dan kulit udang dalam freezer. Direbus saat saya butuh kaldu)
  • 5 siung bawang putih, geprek atau cincang atau haluskan
  • 2 cm jahe, geprek
  • garam, merica, gula secukupnya
  • minyak secukupnya
  • air secukupnya

Cara Membuat:

  1. Panaskan minyak dalam panci. Tumis bawang, jahe, tulang ayam, dan kepala/kulit udang.
  2. Tambahkan air dan rebus hingga mendidih. 
  3. Bubuhkan garam, merica dan gula. 
  4. Tes rasa. Jika sudah pas, sisihkan. 
  5. Kuah tak perlu distok. Karena cepat dan mudah, dibuat saja sesaat sebelum menghidangkan mie. Jika kuah berlebih, barulah disimpan lagi dalam freezer sebagai stok kaldu. 

MIE KUAH

20181124_161851

Bahan :

  • mie telur, rebus sebentar sampai matang
  • topping daging
  • tauge, diseduh
  • caisim, diseduh
  • kuah 
  • bakso ikan, resep Bakso dan Pangsit Ikan (sesaat sebelum disajikan, rebus sebentar bersamaan saat merebus mie)
  • pangsit, resep ada di Bakso dan Pangsit Ikan (sesaat sebelum disajikan, rebus sebentar bersamaan saat merebus mie atau bisa disajikan dengan cara digoreng)
  • saus cabe : haluskan cabe lalu didihkan dengan sedikit kuah
  • bawang goreng
  • jeruk kunci / cui
  • daun bawang, didihkan sebentar bersama dengan kuah

Cara Menyajikan :

  1. Siapkan mangkuk. Tuangkan sedikit minyak (saya biasa menyisihkan minyak yang dipakai sehabis menggoreng bawang). Jika tak punya minyak seperti ini, pakai minyak baru saja sudah oke. Tinggal taburi bawang goreng yang lebih banyak nanti. 
  2. Masukkan mie yang sudah direbus. Aduk rata dengan minyak
  3. Tambahkan caisim dan tauge. 
  4. Tambahkan bakso dan pangsit rebus. 
  5. Taburi daun bawang.
  6. Siram dengan kuah panas.
  7. Tambahkan jeruk dan saus cabe jika suka. Lalu taburi bawang goreng. 

Semangkuk mie hangat siap diseruput. Slurrppp.

 

One thought on “Mie Kuah

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.